Peralatan gambar teknik dan fungsinya akan menjadi pembahasan kita kali
ini. Sebelum mendirikan bangunan-bangunan besar, orang-orang Yunani dan Romawi
kuno terlebih dahulu membuat rancangan gambar teknik yang sempurna.
Padahal pada waktu itu, cara menggambar teknik masih sedikit sekali
diketahui orang.
A. Peralatan Gambar Teknik dan Fungsinya
Ketika zaman revolusi industri pertengahan abad ke-18, James Watt berhasil
menemukan mesin uap. Agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam membuat
komponen-komponen mesin uap tersebut, diperlukan gambar teknik yang
bertujuan untuk memudahkan proses pembuatannya. Dengan kemajuan teknologi,
gambar teknik juga mengalami peningkatan yang semakin maju.
Perluasan industri, pembangunan jalan, pembangunan gedung bertingkat,
pembuatan konstruksi jembatan, dan konstruksi lainnya memaksa pembuatan
dan pengertian dari gambar-gambar teknik lebih meluas lagi. Pada saat ini,
untuk menjadi seorang design engineer, mechanical engineer, electrical
engineer, civil engineer, architect, structure engineer, design interior,
dan bidang sejenis lainnya dituntut menguasai kemampuan membaca atau
membuat gambar teknik secara baik, sebagai kemampuan dasar yang wajib
dimiliki.
Jika ada pertanyaan, alat gambar teknik untuk menggambar adalah
titik-titik. Apakah kamu sudah bisa menjawab pertanyaan ini? Bila kamu
belum pernah mempelajari materi ini, tentu akan sulit mejawabnya. Karena
itulah, sebelum mampu membuat gambar teknik yang bagus harus mengetahui
peralatan gambar teknik dan fungsinya yang digunakan membuat gambar
teknik alat alat menggambar teknik.
Sejarah Gambar Teknik
Sebelum kita membahas alat yang digunakan untuk menggambar teknik manual
terlebih dahulu kita review dulu sejarah gambar teknik. Cejak zaman
prasejarah, gambar merupakan sarana informasi dan komunikasi yang penting dalam peradaban manusia. Gambar tidak lepas dari perkembangan gambar seni yang dapat
ditelusuri dari penemuan benda-benda bersejarah.
Gambar seni yang ditemukan merupakan sebuah hasil pemikiran, perasaan,
keinginan, dan peristiwa yang terjadi pada masa itu. Sekitar abad ke-15 sampai dengan abad ke-16, Leonardo da Vinci telah menyampaikan ide-idenya dari penggunaan gambar sehingga beliau dijuluki sebagai Bapak Gambar Teknik. Pada
akhir abad ke-16, Gaspard Monge seorang ahli matematika
kebangsaan Prancis, menemukan terobosan menggambar menggunakan dua bidang yang saling tegak lurus.
Sistem ini dikenal dengan proyeksi siku atau proyeksi ortogonal. Pada abad ke-18, James Watt seorang ilmuwan kelahiran Skotlandia, menemukan mesin uap yang lebih efisien untuk membantu perkembangan industri pada masa itu. James Watt menuangkan ide-ide dalam gambar mesin uap ciptaannya secara detail pada setiap komponen-komponennya. Seiring
berjalannya waktu, diperlukan sebuah komunikasi yang singkat dan jelas antara perencana dengan pelaksana.
Pengertian Gambar Teknik
Dengan demikian, untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang teknik, diperlukan literatur yang dapat menjelaskan tentang teknik membaca dan membuat gambar. Berikut pengertian gambar teknik menurut beberapa tokoh.
-
Menurut FH. Homann dan Ir. Sutomo Wongsocitro, gambar teknik dapat
didefinisikan secara singkat, yaitu bahasa yang digunakan antara
perencana dan pelaksana.
-
Menurut James S. Rising dan w. Almfedt, gambar teknik merupakan
kombinasi antara seni dan gambar sains yang dapat memberikan solusi
bagi masalah yang berkaitan dengan teknik.
-
Menurut E. French dan Charles l. Fierck, gambar teknik adalah bahasa
gambar yang digunakan untuk keperluan dunia teknik industri oleh
perancang untuk mempercepat serta menyimpan ide-ide dan informasi
untuk keperluan pembangunan mesin, dan
-
Menurut Warren I. Luzadder, gambar teknik adalah struktur bahasa
gambar yang digunakan oleh pelaksana untuk menggambarkan bentuk,
ukuran, struktur, dan mekanisme.
Dalam dunia teknik, diperlukan keahlian dalam membaca atau membuat gambar.
Hal tersebut dikarenakan gambar teknik merupakan bahasa teknik universal
yang digunakan di seluruh dunia, serta dapat menyatakan suatu bentuk lebih
jelas daripada kata.
Fungsi dari gambar teknik itu sendiri adalah untuk menyampaikan informasi
berupa bahasa gambar, penyimpanan ide-ide, dan sebagai keperluan untuk
perkembangan-perkembangan konsep baru yang telah dievaluasi dari gambar
teknik yang sudah ada. Untuk menghasilkan gambar teknik yang baik dan
sempurna, diperlukan pengetahuan dasar tentang fungsi dan kegunaan dari
alat-alat menggambar.
Alat-alat Menggambar Teknik
Peralatan menggambar yang diperlukan pada bidang teknik terdiri atas meja
gambar; mistar gambar; sepasang penggaris segitiga; mistar pengukur;
sablon huruf dan angka; mal menggambar; jangka; busur derajat; pensil
gambar; penghapus gambar; pita perekat; rapido; dan mesin gambar mempunyai
fungsi pemakaian masing-masing yang dijelaskan sebagai berikut.
Macam-macam peralatan gambar teknik yang kita bahas dalam tulisan
ini. Berikut ini peralatan gambar teknik dan fungsinya, antara lain:
- Kertas Gambar
- Mesin Gambar
- Mistar Gambar
- Penggaris segitiga Siku-siku
- Mistar Pengukur
- Sablon Huruf dan Angka
- Mal Menggambar
- Jangka
- Busur Derajat
- Pensil Gambar
- Penghapus Gambar
- Pita Perekat
- Rapido
1. Kertas Gambar
Kertas fungsinya sebagai media untuk menggambar dalam gambar teknik
manual. Biasanya kertas yang digunakan untuk menggambar menggunakan kertas
gambar berwarna putih dengan permukaan yang tidak kasar.
|
Kertas Kalkir |
Jika permukaan kertas gambar kasar, maka akan mempersulit proses
menggambar salah satu contohnya menarik garis lurus tidak dapat dilakukan
dengan sempurna jika perukaan kertas gambar kasar. Kertas gambar yang
digunakan dalam menggambar teknik manual terdiri atas tiga jenis, yaitu
kertas putih tebal, kertas kalkir dan kertas bagan.
2. Meja Gambar
Info Meja gambar yang baik memiliki ciri-ciri, yaitu jika diraba Teknik
permukaannya halus serta memiliki bidang permukaan yang rata dan tidak
melengkung. Posisi meja gambar dibuat miring (Perhatikan Gambar dibawah
ini) agar ahli gambar atau drafter tidak
Info Teknik : Permukaan dari papan gambar harus rata dan memiliki tepi yang
lurus agar kepala dari penggaris T mudah digeser.
kelelahan saat menggambar. Selain itu, kemiringan dari meja gambar dapat
diatur sesuai dengan keinginan dari drafter. Ukuran papan gambar pada
umumnya didasarkan atas standar ukuran kertas gambar yang telah
ditentukan.
|
Meja Gambar Teknik
|
Meja gambar yang baik perlu dijaga supaya permukaan bidang untuk
menggambar tetap rata dan halus. Penyebabnya adalah permukaan bidang
gambar yang tidak rata akan memengaruhi hasil dari kualitas gambar. Selain
itu, hal tersebut juga dapat merusak kertas gambar. Dengan demikian,
diharapkan tidak menaruh benda-benda yang dapat merusak meja gambar dan
jangan pula memotong kertas di atas meja
gambar tersebut.
3. Mesin Gambar
Pada umumnya, drafter lebih sering mengggunakan mesin gambar untuk
menggambar. Mesin gambar dibuat untuk memudahkan dalam membuat
gambar. Dengan menggunakan mesin gambar, dipastikan menggambar akan
lebih cepat dan rapi, serta tepat baik dari segi ukuran maupun
kemiringan, terutama untuk membuat garis-garis bersudut.
|
Mesin (lengan) Gambar
|
Hal tersebut dikarenakan sebuah mesin gambar telah dilengkapi oleh
sepasang penggaris yang membentuk sudut 90° dan dilengkapi oleh
busur derajat yang terpasang pada pegangan yang sangat mudah untuk
diputar.
Ketinggian dari mesin gambar dapat diatur dengan cara menginjak pedal
pada mesin gambar. Dengan adanya busur derajat pada mesin gambar,
drafter dapat menyetel mistar sesuai sudut yang dikehendakinya. Dengan
adanya mesin gambar, drafter dapat lebih cepat menggambar karena lebih
efisien.
4. Mistar Gambar
Mistar gambar atau penggaris T biasanya terbuat dari kayu, plastik, atau
aluminium. Mistar berfungsi untuk menarik garis horizontal dan menjadi
landasan penggaris segitiga siku-siku. Bentuk mistar gambar dapat
dilihat pada Gambar dibawah. Untuk menarik garis horizontal, bagian
kepala mistar gambar ini perlu dirapatkan dengan tepi meja gambar.
Tips : Menarik garis
gambar harus dengan sekali tarikan nafas
Sementara itu, untuk menarik garis vertikal, garis bersudut 30°, 45°
ataupun 60° perlu menggunakan penggaris segitiga siku-siku sesuai dengan
sudut yang diinginkan. Mistar gambar secara berkala harus diperiksa
kelurusannya. Cara untuk memeriksa atau mengalibrasinya adalah sebagai
berikut.
|
Gambar 1.3 Penggaris T
|
Tariklah garis dengan menggunakan pensil (Gambar 1.4), kemudian putarlah
kertas gambar 180° dan garis pada sisi mistar gambar yang dipakai untuk
menggaris. Setelah itu, pastikan antara gambar garis dan tepi mistar
gambar saling berimpit. Jika hasilnya ternyata berimpit, berarti mistar
gambar masih dalam keadaan baik (presisi). Namun, jika antara gambar
garis dan tepi mistar gambar terdapat sudut, menandakan mistar gambar
harus dikalibrasi kembali.
|
Gambar 1.4 Memeriksa kelurusan dari mistar
|
Cara menjaga mistar agar awet dan tepat saat dipakai, yaitu dengan
menyimpan secara hati-hati dan tidak menimpa mistar gambar oleh benda
keras yang mengakibatkan bengkok atau bahkan patah. Adapun kebersihan
mistar gambar juga perlu dijaga agar tidak mengotori kertas gambar saat
dipakai. Untuk membersihkan mistar aluminium, cukup basahi dengan
menggunakan oli atau minyak, lalu bersihkan dengan kain lap.
5. Penggaris Segitiga Siku-siku
Penggaris segitiga siku-siku adalah sepasang penggaris dengan
penggaris yang satu memiliki sudut 90, 60", dan 30°, sedangkan
penggaris yang lain memiliki sudut 90°, 45°, dan 45° seperti pada
Gambar 1.5. Fungsi dari sepasang penggaris segitigasiku-siku adalah
untuk menarik garis, baik garis horizontal, vertikal, maupun miring,
khususnya yang bersudut sesuai dengan sudut yang ada pada sepasang
penggaris segitiga siku-siku tersebut.
|
Segitiga set
|
Penggaris segitiga siku-siku merupakan alat yang sering digunakan pada
gambar teknik. Usahakan penggaris tidak sampai terjatuh karena dapat
merusak sisi penggaris atau bahkan patah. Biasanya penggaris segitiga
menggunakan bahan yang transparan. Dengan demikian, kebersihannya
perlu untuk dijaga.
Gambar 1.5 Penggaris segitiga siku-siku sudut 90°, 60°, dan 30° serta
penggaris segitiga siku-siku sudut 90", 45, dan 45.
Agar hasil tarikan garis sesuai dengan sudut yang ada pada sepasang
penggaris segitiga siku-siku, maka sepasang penggaris segitiga
siku-siku tersebut harus dikalibrasi. Langkah-langkah dalam melakukan
kalibrasi adalah sebagai berikut.
a. Kalibrasi sudut 90°
-
Letakkan salah satu penggaris segitiga siku-siku pada meja gambar
seperti yang terlihat pada Gambar 1.6. Setelah itu, tarik garis
vertikal.
-
Balik penggaris yang Anda kalibrasi, lalu tarik garis pada titik
yang sama dengan garis pertama. Jika garis yang pertama dan kedua
berimpit, berarti sudut 90° tersebut masih presisi, tetapi apabila
garis pertama dan kedua membuat sudut, berarti sudut 90° tersebut
sudah tidak presisi.
-
Jika terjadi kerusakan pada sudut yang satu, pasti akan terjadi
kerusakan juga pada sudut pasangannya. Oleh karena itu, penggaris
harus dikalibrasi hingga garisnya berimpit.
|
Gambar 1.6 Kalibrasi sudut 90
|
b. Kalibrasi sudut 45°
-
Buatlah garis horizontal dengan menggunakan pensil. Setelah itu,
ukur panjang garis mendatar tersebut dengan membuat permisalan x
cm.
-
Buatlah sebuah busur dengan jari-jari setengah garis tersebut
berada di titik tengah garis hingga melampaui titik tengah di
bagian atas. Tarik garis dari titik tengah ke busur tersebut.
Ukur panjang garis yang sama pada garis horizontal dan vertikal
yang terbentuk, lalu tarik garis miringnya.
-
Letakkan sudut 45° yang akan diukur dan pastikan bahwa sisi
miringnya berimpit. Jika tidak berimpit, perlu dilakukan
kalibrasi kembali.
|
Gambar 1.7 Kalibrasi sudut 45°
|
c. Kalibrasi sudut 30° dan 60°
- Buat garis horizontal dan vertikal.
- Setelah itu, buat garis dengan menggunakan sudut 60°.
-
Baliklah dan gunakan sudut 30°, lalu pasang pada bagian atas
mistar gambar-T (Perhatikan Gambar 1.8).
-
Jika garis yang dibuat pertama dan kedua berimpit, berarti kedua
sudut 30° dan 60" dalam keadaan baik. Namun, jika tidak berimpit,
kedua sudut tersebut harus dikalibrasi.
-
Kalibrasi sudut 30° dan 60° dapat menggunakan busur derajat.
|
Gambar 1.8 Kalibrasi sudut 30° dan 60.
|
6. Mistar Pengukur
Mistar pengukur berfungsi untuk mengukur panjang garis yang mempunyai
skala metris dan inci. Panjang mistar pengukur paling minimal, yaitu
30 cm. Mistar pengukur tidak boleh bengkok, melainkan harus rata
permukaannya. Mistar pengukur hanya dipergunakan untuk mengukur gambar
dan memindahkan ukuran, bukan untuk menarik garis.
|
Rotring/Mistar skala
|
Oleh karena itu, tidak dianjurkan menarik garis dengan mistar pengukur
karena akan merusak garis tepian skala pengukurnya. Mistar pengukur
memiliki fungsi utama untuk mengukur dengan ketepatan sebaik-baiknya.
Dengan demikian, sisi yang dipakai untuk mengukur dibuat meruncing
untuk menghindari terjadinya bias atau bayangan (Gambar 1.9). Mistar
pengukur skala inci memiliki ketelitian hingga 1/32 inci dan untuk
yang berskala metris memiliki ketelitian hingga 1/2.500 meter.
Mistar pengukur skala ini berbentuk segitiga dan sangat efisien untuk
digunakan karena dapat menentukan ukuran perbandingan skala yang
dikehendaki secara teliti. Beberapa contoh mistar skala dengan skala
metris disediakan dengan perbandingan 1: 20; 1 :25; 1: 50; 1:75, dan
1: 100 (Gambar 1.10). Setelah selesai digunakan, mistar pengukur dapat
diletakkan pada tempat khusus yang sudah disiapkan. Hal tersebut dapat
menjaga mistar pengukur tetap bersih dan presisi saat digunakan.
Gambar 1.10 Contoh mistar pengukur dengan perbandingan (a) 1:20; (6)
1: 25; (c) 1: 50; (d) 1:75; dan (e) 1: 100.
7. Sablon Huruf dan Angka
Sablon huruf dan angka biasa digunakan untuk membuat keterangan
dan penjelasan yang ada pada gambar teknik. Hal-hal yang
dapat dilakukan dengan sablon, di antaranya pemberian ukuran atau
dimensi serta penulisan nama gambar dan bagian-bagian yang ada
pada gambar. Hal yang perlu dihindari, yaitu menulis secara
manual. Tujuan penggunaan sablon huruf dan angka, yaitu agar hasil
huruf dan angka terlihat rapi dan bagus saat digunakan. Sebaiknya,
gunakan mata rapido yang sesuai dengan ukuran sablon huruf dan
angka untuk mencegah kerusakan. Setelah selesai digunakan,
simpanlah di tempat yang aman supaya tidak patah.
|
Gambar 1.11 Sablon huruf dan angka.
|
8. Mal Menggambar
Mal digunakan sebagai alat pelengkap dalam menggambar teknik.
Fungsinya untuk memudahkan drafter dan mempercepat proses
pembuatan gambar. Sebagai contoh untuk membuat gambar lingkaran
berdiameter kecil, tidak bisa menggunakan jangka. Dengan
demikian, drafter perlu menggunakan mal lingkaran untuk
mempercepat proses gambar karena tidak semua garis lengkung
dapat dilukiskan dengan jangka.
|
Gambar 1.13 Mal kurva
|
|
Gambar 1.12 Mal Lingkaran dengan berbagai ukuran diameter
|
Garis-garis lengkung yang berbentuk istimewa, seperti elips dan
garis berupa lengkungan-lengkungan dapat digambar dengan
menggunakan mal kurva. Bentuk mal lingkaran, elips, dan kurva
ini dapat dilihat pada Gambar 1.12 dan 1.13. Selain itu,
pengerjaan gambar-gambar yang berkaitan dengan teknik sipil dan
arsitektur bangunan menggunakan mal, akan menghasilkan gambar
yang rapi, bersih, dan menarik. Untuk penggunaan mal lengkung
yang tidak teratur, gunakanlah titik pedoman agar hasil
lengkungan sesuai. Simpanlah mal lengkung di tempat yang bersih
dan aman agar tidak patah.
9. Jangka
Jangka adalah salah satu alat perlengkapan untuk menggambar
teknik. Fungsi alat ini digunakan untuk membuat gambar
lingkaran, elips, ataupun busur lingkaran. Jangka biasanya
terbuat dari besi yang terdiri atas dua bagian kaki, yaitu yang
satu ujungnya dipasangkan jarum yang digunakan sebagai titik
pusat putar dan kaki yang lain biasanya dipasangkan dengan
pensil ataupun pena atau trekpen (rotring sebagai alat gambar).
Terdapat tiga macam jangka yang digunakan dalam menggambar.
|
Gambar 1.14 Jangka.
|
Ada jangka besar yang digunakan untuk mengambar lingkaran
berdiameter 100-200 mm. Jangka menengah untuk menggambar
lingkaran berdiameter 20-100 mm dan jangka kecil untuk
menggambar lingkaran berdimater 5-30 mm. Bagian ujung atas
jangka digabungkan dengan engsel yang kaku sehingga mudah
diatur, tetapi tidak mudah bergeser dengan sendirinya. Hal
tersebut bertujuan agar saat menggambar busur atau lingkaran,
ukurannya tidak mudah berubah (Gambar 1.15). Untuk menjaga
keawetan jangka, berhati-hatilah dalam memperbesar atau
memperkecil kaki-kaki jangka supaya tidak longgar. Setelah
selesai digunakan, segera kembalikan jangka di tempat khusus
agar jangka tidak rusak.
|
Gambar 1.15 Contoh penggunaan jangka.
|
10. Busur Derajat
Busur derajat digunakan untuk mengukur atau membagi sudut. Busur
derajat mempunyai garis-garis pembagi (skala) dari 0° sampai
dengan 180° dan 0 sampai dengan 360°. Bentuk dari busur derajat
dapat dilihat pada Gambar 1.16. Perlu diketahui bahwa penting
untuk selalu menjaga agar permukaan busur tetap bersih. Hal
tersebut bertujuan agar dapat mengukur sudut dengan tepat. Setelah
digunakan, letakkan dan simpan busur di tempat yang bersih dan
kering.
|
Busur derajat 0 - 180
|
|
Busur derajat 360
|
11. Pensil Gambar
Fungsi alat ini adalah untuk membuat garis, ukuran, huruf dan
angka, serta gambar. Pensil gambar berbeda dengan pensil tulis.
Pensil gambar memiliki tingkat kekerasan tertentu seperti pada
Tabel 1.1. Contoh gradasi pensil dapat dilihat pada Gambar 1.17.
Tabel 1.1 Tingkat kekerasan pensil.
TABEL 1.1
Keras
|
Sedang
|
Lunak
|
4H
|
3H
|
2B
|
5H
|
2H
|
3B
|
6H
|
H
|
4B
|
7H
|
F
|
5B
|
8H
|
HB
|
6B
|
9H
|
B
|
7B
|
Keterangan:
- H = Hard (keras)
- F = Firm (agak keras)
- HB = Hard Black (Sedang)
- B = Black (Lunak)
Cara meruncingkan pensil biasanya dengan menggunakan cutter atau
rautan pensil. Contoh pensil yang siap digunakan dapat dilihat
pada Gambar 1.18.
|
Gambar 1.18 Contoh pensil yang siap digunakan.
|
Penggunaan pensil yang tepat, seperti saat menarik garis,
biasanya sudut pensil mempunyai kemiringan sekitar 80-90°. Untuk
menarik garis horizontal, arah geraknya adalah dari kiri ke
kanan, sedangkan untuk menarik garis vertikal, arah geraknya
dari atas ke bawah (perhatikan Gambar 1.19). Setelah pensil
selesai digunakan, simpanlah kembali di tempat pensil.
|
Gambar 1.19 Contoh menarik garis menggunakan
pensil.
|
Di zaman sekarang, untuk memudahkan serta mempercepat dalam
proses menggambar lebih baik menggunakan pensil jenis mekanik.
Keuntungannya, yaitu jika isi pensil habis, pensil tersebut
dapat segera disi ulang. Drafter tidak perlu repot untuk
meruncingkan pensil dengan menggunakan cutter atau rautan.
Pensil mekanik memiliki ukuran berdasarkan diameter mata pensil.
Contohnya 0,3 mm, 0,5 mm, 0,7 mm, dan 1,0 mm. Bentuk dari pensil
mekanik dapat dilihat pada Gambar 1.20.
|
Gambar 1.20 Pensil Mekanik
|
12. Penghapus Gambar
Penghapus fungsinya yaitu salah satu alat kelengkapan
menggambar teknik. Fungsi dari alat ini adalah untuk menghapus
gambar jika ada gambar yang salah. Bentuk alat ini dapat
dilihat pada Gambar 1.21. Kondisikan penghapus agar tetap
bersih, letakkan di tempat yang bersih dan kering.
|
Gambar 1.21 Penghapus gambar.
|
Tips : Cara
menggunakan penghapus gambar dengan benar yaitu dengan
menghapus satu arah saja.
13. Pita Perekat
Pita perekat biasanya fungsinya untuk menempelkan kertas
gambar pada papan gambar. Pita perekat ditempelkan pada
Sudut-sudut kertas gambar yang berfungsi saat menggambar
kertas gambar tidak bergeser. Jangan menempelkan pita rekat
menggunakan selotip yang tebal, karena daya rekatnya dapat
merusak dan mengotori kertas gambar.
|
Pita Perekat
|
14. Rapido
Rapido fungsinya sebagai pena gambar yang digunakan untuk
membuat garis-garis gambar. Saat ini, rapido dipakai sebagai
pengganti pena tarik atau sering disebut juga dengan trekpen.
Rapido juga tersedia dengan berbagai macam ukuran ketebalan
dari 0,1 mm sampai dengan 2 mm yang biasanya dibedakan dengan
warna.
Untuk membuat gambar dengan ketebalan garis lebih dari satu,
diperlukan beberapa rapido untuk membedakan ketebalan garis
yang diinginkan. Perhatikan Gambar 1.23(b) untuk mengetahui
bagian-bagian dari rapido. Berhati-hatilah saat mengisi tinta
rapido karena ketika dibongkar, terdapat komponen-komponen
kecil yang mudah hilang dan rentan rusak jika terjatuh.
Bersihkan tinta-tinta rapido saat tidak dipakai dalam jangka
panjang karena akan mengakibatkan kekeringan pada pipa tinta
yang mengakibatkan mata rapido macet. Setelah selesai
digunakan, letakkan rapido di tempat yang disediakan khusus.
|
(b)
|
|
(a)
|
Gambar 1.23 (a) rapido dengan berbagai ukuran ketebalan dan
(b) bagian-bagian dari rapido.
Info Teknik :
Pemakaian rapido sering digunakan dalam kertas kalkir
B. Kelengkapan Gambar Teknik
KELENGKAPAN GAMBAR TEKNIK
selain alat gambar, gambar teknik dilengkapi dengan
kelengkapan lain yang harus dipenuhi sesuai dengan standar.
antara lain :
kepala Gambar/ Etiket
Garis Tepi
Tanda tengah
Kesimpulan
Materi ini ada di Kompetensi Dasar Memahami peralatan dan kelengkapan gambar
teknik. Sebagai tujuan akhir belajar materi ini adalah mampu
memilih peralatan dan kelengkapan gambar teknik.
Nah, setelah pembahasan yang lengkap diatas mengenai
peralatan gambar teknik dan fungsinya, dapat kita buat
ringkasan berikut ini tentang alat-alat menggambar
teknik. Dibawah ringkasan daftar alat alat menggambar teknik yang
digunakan oleh seorang drafter:
1. Kertas Gambar
2. Mesin Gambar
3. Mistar Gambar
5. Penggaris segitiga Siku-siku
6. Mistar Pengukur
7. Sablon Huruf dan Angka
8. Mal Menggambar
9. Jangka
10. Busur Derajat
11. Pensil Gambar
12. Penghapus Gambar
13. Pita Perekat
14 Rapido